Kapolri Pastikan Pelayanan Terbaik Bagi Keluarga Korban Kecelakaan Tol Cikampek

Hukum361 Dilihat

BeTimes.id–Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan pelayanan terbaik bagi keluarga korban kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 terkait proses pengambilan jenazah.

Saat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.

“Pelayanan terkait proses antemortem yaitu pengambilan jenazah oleh keluarga,” kata Sigit saat meninjau langsung RSUD Karawang, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024.

Sigit juga menekankan, TNI-Polri dan stakeholder terkait terus berupaya maksimal dalam rangka proses identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.

“Kepolisian dibantu TNI dengan pemerintah daerah serta rekan-rekan dari Kementerian Perhubungan, juga sedang melakukan upaya untuk mendapatkan ciri-ciri dari korban yang meninggal karena memang kondisi lukanya cukup berat. Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah postmortem,” ujar Sigit.

Duabelas korban itu, diketahui terdiri dari tujuh pria dan lima wanita. Saat ini semuanya dalam proses postmortem untuk mengambil jaringan tubuh, kemudian juga properti-properti yang didapat.

“Diinformasikan ada dua KTP yang didapatkan yang kemudian dikenali identitas dan sudah kita hubungi pihak keluarga, ada yang satu berasal dari Ciamis dan satu berasal dari Bogor,” ucap Sigit.

Dikatakan, pihak rumah sakit akan melakukan pengecekan DNA. Setelah hasilnya cocok atau identik, maka jenazah korban akan segera diserahkan ke pihak keluarga. “Sudah ada 4 keluarga yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan dan sisanya tentu sedang ditunggu,” tutur Sigit.

Disisi lain, Sigit juga menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam terhadap seluruh keluarga korban kecelakaan tersebut. Kejadian ini akan dijadikan evaluasi agar tidak terjadi peristiwa serupa.

“Kami ucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas peristiwa yang terjadi dan menimpa di situasi mudik ini adalah peristiwa yang sebenarnya tidak kita inginkan. Namun demikian ini menjadi satu musibah dan menjadikan bahan evaluasi,” tutup Sigit.(***)

Komentar