Eliminir Gerakan Radikal, GMKI Tawarkan Program Rumah Pancasila

Nasional292 Dilihat

Sekum PP GMKI Artinus Hulu memberikan buku gagasan pemikiran GMKI terkait Pancasila kepada Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, di Kantor BNPT, Jakarta

BBeTimes.id – Sekretaris Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) Artinus Hulu menegaskan, pembiaran terhadap paham radikal berimbas pada stabilitas negara.

Menurut Artinus, berbagai paham radikal tentu menjadi musuh para kaum milenial, terlebih lagi musuh suatu bangsa.

“Terkhusus pada kaum milenial, sinergitas hadir sebagai upaya konkret kami sebagai anak muda dalam menangkal paham-paham radikal yang ada,” ungkap Artinus,saat melakukan audiensi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar di Kantor BNPT RI pada Senin (6/3/2023).

Turut hadir dalam audiensi jajaran PP GMKI, yakni Ketua Bidang (Kabid) Aksi dan Pelayanan Steve Josh Tarore, Kabid Pemberdayaan Perempuan Sarina Yuniwati Simamora, Kabid Hubungan Internasional Hans Harapan Siagian, Kabid Ekonomi Kreatif Cesardo AJ Siringgoringo, Kabid Agraria Dan Kemaritiman Barken Yoyakim Rahayan.

Lebih lanjut, Artinus juga menyampaikan agar elemen mahasiswa/pemuda dapat terus bergerak mengajak segenap komponen pemuda senantiasa bersama menghadapi potensi ancaman paham radikal.

“PP GMKI mempunyai program Rumah Pancasila. Program ini hadir sebagai wadah pembinaan terhadap mahasiswa,”ujar Artinus.

Dia mengutarakan, agar sinergitas GMKI bersama-sama dengan BNPT nantinya dapat dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kegiatan.

“Seminar, sosialisasi, dialog tema menarik, dan tentu saja pelaksaan program Rumah Pancasila bisa dikerjakan sebagai wujud pelaksaan program dengan BNPT bersama kader GMKI di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Selain itu Artinus juga menyebutkan, bahwa peran mahasiswa saat ini sangat penting untuk kemajuan bangsa dan negara ini.

“Mahasiswa adalah bagian dari pemuda Indonesia. Pemuda masa kini adalah pemimpin masa depan. Kaum mahasiswa merupakan bahan bakar peradaban Indonesia di masa mendatang,” tegas Artinus.

Generasi sekarang, lanjut Artinus, adalah generasi yang akan menjaga keutuhan negara ini.
Terlebih, bangsa Indonesia sudah memasuki tahun-tahun politik.

Artinus menilai sudah sepatutnya kita bisa mempersiapakan diri dalam menghadapinya.

Dia mengatakan, tindakan makar, revolusi, demontrasi, protes sosial yang anarkis untuk mengganti ideologi, serta berbagai aksi yang merusak, Artinus mengatakan, hanya akan menimbulkan keresahan, ketakutan dalam masyarakat, hingga konflik horizontal yang berujung menyebabkan hilangnya nyawa.

Dalam audiensi yang berlangsung, PP GMKI menyampaikan beberapa pokok pikiran terkait propaganda ideologi radikali hingga persoalan dan dampak dari tindakan-tindakan tersebut di kalangan milenial.

Melalui pertemuan ini, PP GMKI menyampaikan kesiapannya untuk bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI).

Mengutip survei Survei Indeks Potensi Radikalisme yang dikerjakan BNPT, terjadi peningkatan isu dan berbagai persoalan radikalisme menjelang tahun-tahun politik.

Tercatat data potensi radikalisme meningkatkan sebesar 55,12% pada tahun 2017, kemudian 38,4% pada tahun 2019, dan mengalami penurunan 14% pada 2020.
“Meski ada kecenderungan menurun, tapi fakta bahwa tahun politik selalu menghadirkan potensi radikalisme tentu tidak bisa dihiraukan. Terlebih tahun depan kita akan melaksanaka perhelatan Pilpres. Tantangannya jelas lebih besar,” tambah Artinus.

Meski begitu, PP GMKI memberikan apresiasi kerja-kerja BNPT terhadap penurunan potensi. “Semoga tahun ini kita bisa turunkan lagi potensi tersebu,” lanjut Hulu.

Artinus mengatakan, GMKI segera mengeksekusi program Rumah Pancasila ini dalam waktu dekat dengan kaum muda sebagai target peserta penerima program.

Sinergitas yang akan dilakukan diharapakan dapat berbuah baik bagi sesama kader GMKI terlebih kepada masyarakat Indonesia.

“Terima kasih atas audiensi hangat yang berlangsung bersama Bapak Boy Rafli Amar. Semoga program Rumah Pancasila bisa menjadi pemicu semangat anak muda untuk menggalakkan lagi gerakan kebhinekaan di Indonesia,”ujar Artinus. (Ralian)

Komentar