Plt Kadisdik Dr.Carwinda: Dorong Partisipasi Orangtua Murid Penuhi Kebutuhan Sekolah

Pendidikan189 Dilihat

Dr.Carwinda

BeTimes.id-Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, mendorong orangtua siswa ikut  berpartisipasi untuk kebutuhan sekolah demi memajukan pendidikan. Karena, tidak mungkin bisa  hanya mengandalkan  APBD.

Hal itu diungkapkan Plt.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Dr.Carwinda kepada bekasi times menanggapi adanya sekolah tanpa meubler, dan sebagian gedung dengan meubler tidak memadai, sehingga kegiatan belajar mengajar memprihatinkan.

Dikatakan, berbagai penyebab gedung-gedung sekolah itu kekurangan meja dan kursi, ada karena tergenang banjir, ada yang sudah terlalu lama hingga rusak. Sementara, biaya pengadaannya terbatas, sehingga semakin lama, kondisinya parah.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak mungkin mampu membiayai pengadaan meubler secara keseluruhan dalam waktu bersamaan. Makanya, secara bertahap, pengadaan meubler itu dilakukan dengan memprioritaskan  kondisi yang terparah.

Selain meubler, juga banyak gedung sekolah yang sudah tak layak. Namun, tetap digunakan sambil menunggu perbaikan. Yang jelas, tidak bisa diperbaiki secara serentak, karena terbatasnya anggaran.

Diakui, kalau untuk sektor pendidikan sudah alokasi anggaran sebenarnya sudah melebihi sebagaimana  yang disyaratkan Undang-Undang  yaitu 20 persen dari APBD atau sekitar Rp. 1 trilun, namun  masih tetap kurang. Karena berbagai kebutuhan, makanya sangat berharap peranserta orangtua murid. “Saya kira, kalau orangtua murid ikut membantu asalkan melalui musyawarah, bukan karena paksaan,” kata Carwinda yang kini menjabat Kepala Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil (Dikducapil)  ini.

Memang kata Carwinda, bantuan atau sumbangan dari orangtua murid, sering dituding pungutan liar (pungli). Padahal, sepanjang dimusyawarahkan atau tanpa paksaan, tidak ada masalah. “Sepanjang dimusyawarahkan da nada kesepakatan melalui Komite Sekolah  untuk mendukung kebutuhan sekolah, tidak ada masalah. Anehnya, kerap dituding melakukan pungutan,” katanya.

Mantan Asda I ini, mengatakan dengan kondisi kekurangan meubeler mempersilahkan partisipasi atau bantuan para orangtua murid. “Silahkan dimusyawarahkan agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik,” katanya.

Ia juga berharap, jika ada rehab gedung haruslah disertai dengan pengadaan  meubler. Karena tanpa meubler, sama saja gedung mubajir atau tidak bisa digunakan. “Saya berharap, jika ada rehab bangunan, maka meubler pun harus tersedia,” tandasnya.(hem)

Komentar