Organisasi Profesi Penyiar Radio Dibentuk di Monumen Pers Solo

Nasional360 Dilihat

Para pengurus DPP Penyiar Radio Seluruh Indonesia (PERSIARI) mendeklarasikan di Gedung Monumen Pers Nasional, Solo. (Foto: Ralian)

BeTimes.id- Organisasi penyiar radio seluruh Indonesia dideklarasikan sekaligus pengukuhan Pengurus Penyiar Radio Seluruh Indonesia (PERSIARI) periode 2023 – 2027 di Monumen Pers Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/3). Penyiar senior Radio Elshinta Suwiryo terpilih sebagai ketua DPP PERSIARI.

Kepengurusan PERSIARI dilantik dan dikukuhkan langsung oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Agung Suprio. Dalam sambutanya, Agung Suprio menyampaikan selamat atas terbentuknya organisasi penyiar radio PERSIARI. Dia berharap wadah ini akan menjadi sarana komunikasi dan koordinasi seluruh penyiar di Indonesia. Hari penyiaran 1 April memilih KGPAA Mangkunegara 7

Agung Suprio menyatakan, memilih Kota Solo sebagai lokasi deklarasi memiliki dasar yang kuat. Sebab, di Solo pertama kali muncul radio yang melakukan perlawanan dalam masa penjajahan. “Radio memiliki peran dalam kemerdekaan.
Penyiar radio garda terdepan dalam media penyiaran,” katanya.

Di kesempatan yang sama Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan insan Penyiar harus tangguh menghadapi era disrupsi. Abdul Kharis juga menyampaikan saat ini Rancangan Revisi UU penyiaran sudah sampai draft final. Diharapkan dapat menjadi payung hukum yang kuat bagi insan penyiaran di Indonesia, khususnya Persiari.

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Widiarsih Agustina mengatakan PERSIARI harus menjadi lokomotif para penyiar di Indonesia untuk membangun peradaban. Menurut dia, peradaban yang besar dibangun dari mimpi dan imajinasi dan penyiar radio bisa melakukannya.
“Pekerjaan penyiar bukan hanya pekerja suara namun membangun imajinasi untuk membangun peradaban dari informasi yang disampaikan,” katanya.

Lebih lanjut Widiarsih menuturkan, ditengah kondisi pasca Covid 19 ini penyiar harus memiliki kemampuan Resiliensi apalagi saat ini masuk era disrupsi. ” Dunia kepenyiaran harus lebih berani, radio boleh berdisrupsi tapi penyiar jangan. Resiliensi menjadi syarat mutlak bagi penyiar,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota Dewan Pers Ketua Komisi Hubunhan Antar Lembaga dan Luar Negeri Totok Suyanto, menambahkan profesi penyiar mengharuskan yang bersangkutan memiliki wawasan informasi, lagu dan segala hal yang berkaitan dengan broadcasting.

Dikesempatan yang sama Kepala monumen Pers Widodo Hastjaryo menyambut gembira terbentuknya wadah organisasi profesi penyiar seluruh Indonesia. Inisiasi dan deklarasi dilaksanakan di Monuman Pers Solo. “Bangga dan bahagia Persiari di deklarasikan di Monumen Pers, karena di gedung inilah deklarasi radio pribumi pertama yang turut serta berkontribusi pada kemerdekaan RI,” katanya.

Gub Jateng Ganjar Pranowo, diwakili oleh Kadiskominfo Jateng, Riena Ratnaningrum membacakan sambutan gubernur, bahwa profesi penyiar radio berperan penting menyambung lidah program pemerintah sehingga dapat menjadi mitra strategis. Riena berharap PERSIARI dapat menjadi wadah bagi penyiar agar mampu memberi warna.

” Saya berharap Persiari bisa memberikan perubahan bagi warna kerja dan pola berpikir bagi pekerja radio” harap Riena

Riena juga menyinggung perlindungan hukum dan kesejahteraan bagi penyiar.
“Dengan Adanya Persiari nantinya diharapkan dapat memberikan perlindungan hukum bagi tenaga kerja penyiaran, penyiar juga harus terus melakukan inovasi bagi kebaikan negeri” tutur Riena dihadapan penyiar seluruh Indonesia.

Dalam deklarasi dan pelantikan ini, juga diberikan sejumlah penghargaan kepada praktisi penyiaran maupun tokoh yang berjasa dalam bidang radio. Diantaraya pengukuhan KGPAA Mangkunegoro VII sebagai Bapak Radio. Serta menegaskan 7 April sebagai hari radio nasional. Agenda PERSARI digelar pada 10 – 11 Maret 2023 didua lokasi yakni Hotel Sunan dan Monumen Pers Kota Solo. (Ralian)

Komentar